Gunung Nyiragongo di Republik Demokratik Kongo terkenal dengan danau lava aktifnya yang mematikan. Artikel ini mengulas aktivitas terkini, potensi bahaya, dan upaya mitigasi untuk melindungi masyarakat sekitar.
Gunung Nyiragongo adalah stratovolcano aktif yang terletak di Taman Nasional Virunga, Republik Demokratik Kongo, sekitar 12 km utara kota Goma dan Danau Kivu. Dengan ketinggian 3.470 meter, gunung ini terkenal karena memiliki salah satu danau lava terbesar dan paling aktif di dunia. Lava di Nyiragongo sangat cair, memungkinkan aliran lava bergerak dengan kecepatan tinggi, mencapai hingga 100 km/jam, menjadikannya salah satu gunung berapi paling berbahaya di Afrika.
Aktivitas Terkini dan Letusan Terbaru
Sejak letusan besar pada Mei 2021 yang menewaskan lebih dari 30 orang dan menghancurkan ribuan rumah, Gunung Nyiragongo terus menunjukkan aktivitas vulkanik. Pada Maret 2024, Observatorium Vulkanologi Goma melaporkan peningkatan emisi gas sulfur dioksida (SO₂) dan karbon dioksida (CO₂) di sekitar gunung, meskipun tingkatnya masih dalam kategori sedang. Citra satelit pada Juli 2024 menunjukkan area lava berbentuk elips di dasar kawah dengan dua ventilasi pusat yang aktif mengeluarkan gas dan uap.
Ancaman Bagi Masyarakat Sekitar
Kota Goma, dengan populasi sekitar 2 juta jiwa, berada dalam radius bahaya dari Gunung Nyiragongo. Letusan pada 2021 menyebabkan ribuan warga mengungsi ke negara tetangga, Rwanda. Selain itu, fenomena “mazuku” atau kantong gas CO₂ beracun yang muncul di daerah rendah menjadi ancaman serius, terutama bagi anak-anak.
Upaya Mitigasi dan Pemantauan
Pemantauan Gunung Nyiragongo dilakukan oleh Observatorium Vulkanologi Goma, meskipun keterbatasan dana sering menghambat operasionalnya. Setelah pemotongan dana oleh Bank Dunia pada 2020, observatorium mengalami kesulitan dalam mengakses data real-time dan melakukan pemeliharaan peralatan. Namun, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan edukasi masyarakat tentang bahaya vulkanik.
Kesimpulan
Gunung Nyiragongo merupakan ancaman nyata bagi masyarakat di sekitarnya, terutama kota Goma. Aktivitas lava yang terus-menerus dan potensi letusan mendadak menuntut pemantauan intensif dan kesiapsiagaan tinggi. Dukungan internasional dan peningkatan kapasitas lokal sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana dan melindungi kehidupan serta harta benda masyarakat.